Plakat Soe Hok Gie dan Idhan Lubis akhirnya berhasil dipasang kembali. Pemasangan Plakat tersebut di atap tertinggi Pulau Jawa dilakukan pad...
Plakat Soe Hok Gie dan Idhan Lubis akhirnya berhasil dipasang kembali. Pemasangan Plakat tersebut di atap tertinggi Pulau Jawa dilakukan pada 19-20 September 2020. Plakat berdimensi 40 x 60 sentimeter ditempatkan di lokasi gerbang masuk para pendaki dari lereng bawah menuju area Puncak Mahameru 3.676 mdpl, pada di titik koordinat S 08°06’26.8” E 112°55’17.7”.
Plakat Gie sempat diturunkan dari Puncak Mahameru pada 16 Desember 2012 dan disimpan oleh Indonesia Green Ranger, banyak pendaki yang kecewa karena tidak lagi menemukan plakat Gie di atap tertinggi pulau jawa, plakat Gie tersebut seolah telah menjadi magnet yang mengundang para pendaki dan pecinta alam dari berbagai daerah, bersemangat untuk menapakkan kaki di puncak Mahameru.
Soe Hok Gie adalah aktivis Mahasiswa angkatan 66 yang kehilangan nyawanya setelah menghirup gas beracun yang keluar dari kawah Jonggring Saloko (Mahameru, puncak Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur). Sosok Gie seolah melekat dengan gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut. Berita kematiannya pada 16 Desember 1969, terdengar hingga ke pelosok nusantara, bahkan hingga ke luar negeri. Kisah akhir hidupnya saat mendaki Gunung Semeru masih jadi pembicaraan hangat hingga saat ini.
Untuk mengenang Gie dan sahabatnya Idhan Lubis yang meninggal di puncak Mahameru, dipasanglah sebuah plakat dari lempengan baja di puncak Mahameru yang berada di ketinggian 3.676 mdpl. Plakat ini dipasang pertama kali pada 1970 oleh sahabat Gie yakni Herman Lantang. Setelah itu, plakat in memoriam Soe Hok Gie dan Idhan Lubis diganti pada 1989 dan 2002 oleh Indonesian Green Ranger.
Di plakat lempengan baja tersebut tertulis IN MEMORIAM SOE HOK GIE & IDHAN LUBIS, lengkap dengan sebuah puisi. Berikut puisi yang tertulis dalam plakat tersebut:
Yang mencintai udara jernih
Yang mencintai terbang burung-burung
Yang mencintai keleluasaan dan kebebasan
Yang mencintai bumi
Mereka mendaki ke puncak gunung-gunung
Mereka tengadah dan berkata,
ke sanalah Soe Hok Gie dan Idhan Lubis pergi
Kembali ke pangkuan bintang-bintang
Sementara bunga-bunga negeri ini tersebar sekali lagi
Sementara sapu tangan menahan tangis
Sementara Desember menabur gerimis
COMMENTS